Kamis, 09 Juni 2011

laporan praktikum ekologi mikroba

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP BAKTERI


Hanni H Hanifah

0900

Akafarma Makadhika

Jakarta

1. Tujuan

Mengetahui pengaruh suhu, cahaya dan Ph terhadap pertumbuhan dan perkembangan mikroba.

2. Pendahuluan

Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan, dan cahaya.

Suhu

Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:

* Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30°C, dengan suhu optimum 15°C.

* Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55°C, dengan suhu optimum 25° – 40°C.

* Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75°C, dengan suhu optimum 50 - 65°C Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu 93° – 500°C.

Kelembapan

Pada umumnya bakteri memerlukan kelembapan yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.

Cahaya

Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.

Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora. Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air.

Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif. Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya.

3. Alat dan bahan

Alat :

1. Lampu spirtus

2. Lup inokulasi

3. Tabung reaksi

4. Cawan petri

5. Kertas karbon.

Bahan :

1. NA.

2. NB.

3. Indikator PH.

4. Biakan bakteri.

5. Asam asetat.

6. Natrium hidroksida.

4 Prosedur Kerja

* Pengaruh suhu

1. Disiapkan agar miring yang sudah disterilisasi.

2. Kemudian gores bakteri dari biakan dengan proses bekerja aseptis.

3. Disimpan tabung reaksi tersebut dalam suhu yang berbeda (kulkas,oven, dan suhu ruangan.)

* Pengaruh sinar

1. Disiapkan agar dalam cawan petri.

2. Kemudian gores bakteri dari biakan dengan proses bekerja aseptis.

3. Disimpan cawan tersebut dalam sinar yang berbeda ( sinar matahari, sinar UV, kertas karbon )

4. Kemudian diinkubasi selama 24 jam.

* Pengaruh PH

1. Disiapkan agar miring yang sudah disterilisasi.

2. Kemudian gores bakteri dari biakan dengan proses bekerja aseptis.

3. Kemudian masing tabung reaksi ditambahkan senyawa asam, basa dan netral

4. Disimpan tabung reaksi tersebut dan diinkubasi selama 24 jam.

5. Hasil pengamatan

* Sinar matahari

DSC02737.JPG DSC02735.JPG DSC02735.JPG

* Sinar UV

DSC02734.JPG DSC02733.JPG DSC02732.JPG

* Kertas Karbon

DSC02731.JPG DSC02730.JPG DSC02729.JPG

* Blangko

DSC02738.JPG

* Suhu kulkas , oven dan ruangan.

Image018.jpg oven.JPG ruangan.jpg

Kulkas oven ruangan + blangko

* Asam, basa dan Netral.

DSC02739.JPG DSC02740.JPG DSC02741.JPG

Asam basa biakan bakteri + blangko

6. Pembahasan

Pada percobaan praktikum pengaruh lingkungan terhadap bakteri dengan tujuan mengetahui pengaruh suhu, cahaya dan PH terhadap pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Dalam percobaan yang pertama yaitu percobaan bakteri terhadap pengaruh sinar (sinar matahari, UV dan kertas karbon). Langkah kerja yang pertama yaitu siapkan agar dalam cawan petri yang sudah disterilisasi kemudian gores biakan bakteri tersebut kedalam cawan petri secara aseptis kemudian simpan masing-masing cawan petri tersebut dalam sinar yang berbeda-beda.tunggu 15 menit setelah itu inkubasi dalam oven selama 24 jam. Dari hasil pengamatan diperoleh data bahwa bakteri tumbuh dan berkembang banyak pada cawan petri yang disinari dengan matahari. Urutan yang jedua yaitu sinar UV dan terakhir yang disimpan dalam kertas karbon. Hal ini dikarenakan dalam pada peletakan yang disinari matahari tempatnya kotor dan tidak steril sehingga bakteri yang berkembang banyak.

Percobaan yang kedua yaitu dengan pengaruh suhu, goreskan biakan bakteri pada agar niring secara aseptis kemudian letakkan dalam suhu yang berbeda-beda (kulkas,oven dan ruangan). Dari hasil pengamatan didapat bahwa bakteri yang tumbuh banyak terdapat pada suhu ruangan kemudian oven dan kulkas karena pada suhu ruangan udara bebas bergerak bebas sehingga mempengaruhi perkembangan bakteri.

Percobaan yang ketiga yaitu dengan pengaruh PH. Media yang digunakan yaitu NB. Goreskan bakteri kedalam media NB kemudian tambahkan senyawa/ zat asam(asam asetat) setelah itu gunakan media yang kedua yang telah digoreskan bakteri dan tambahkan zat basa (natrium hidroksida) media berubah menjadi kuning.. Setelah itu inkubasi selama 24 jam. Berdasarkan hasil pengamatan media tetap jernih . Dan blangko bersih.

7. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa perkembangan dan pertumbuhan bakteri sangat dipengaruhi oleh beberapa factor. Baik factor ekstrinsik maupun intrinsic. Pada pengaruh cahaya, bakteri dapat tumbuh baik dengan sinar matahari. Sedangkan pada pengaruh suhu, bakteri dapat tumbuh dengan baik pada suhu ruangan. Sedangkan pada pengaruh Ph, media tetap jernih sehingga sulit untuk mengidentifikasi adanya bakteri atau tidak.

8. Daftar pustaka

http://www.ardianrisqi.com

www.ekmon.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar