Kamis, 23 Juni 2011

laporan praktikum teknik aseptik

TEKNIK BEKERJA ASEPTIS
LUQMAN MAULANA

09007

Tanggal praktek : 7 april 2011

AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN MAHADHIKA


Pendahuluan

Pengertian

Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan.

Macam-macam sterilisasi

Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.

1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik.

2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.

· Pemanasan

1. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.

2. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.

3. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.

4. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf

· Penyinaran dengan UV

Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV

3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.

Berbagai prosedur umum kerja dalam mikrobiologi yang membutuhkan teknik aseptis

Desinfeksi meja kerja

clip_image002

clip_image004

clip_image006

clip_image008

clip_image010

Saran-saran kerja aseptis :

1. Sebelum membuka ruangan atau bagian steril di dalam tabung/cawan/erlenmeyer sebaiknya bagian mulut (bagian yang memungkinkan kontaminan masuk) dibakar/dilewatkan api terlebih dahulu.

2. Pinset, batang L, dll dapat disemprot dengan alkohol terlebih dahulu lalu dibakar.

3. Ujung jarum inokulum yang sudah dipijarkan harus ditunggu dingin dahulu atau dapat ditempelkan tutup cawan bagian dalam untuk mempercepat transfer panas yang terjadi.

4. Usahakan bagian alat yang diharapkan dalam kondisi steril didekatkan ke bagian api.

5. Jika kerja di Safety Cabinet tidak perlu memakai pembakar bunsen tetapi jika di luar Safety Cabinet maka semakin banyak sumber api maka semakin terjamin kondisi aseptisnya

1. Alat dan bahan

Alat-alat gelas dan keramik

· Cawan Petri

· Pipet ukur

· Tabung reaksi

· Labu Erlenmeyer

· Beaker glass

· Bunsen burner

Alat-alat non gelas

· Jarum inokulum / ose

Bahan

1.NA

2.NB

3.air steril 0.9%

Hasil pengamatan

A. NA agar miring

1.pembanding (-)

2.sampel(+)

B. NB agar tegak

1.pembanding (-)

2.sampel (+)

C. agar Plate

NA cawan petri + air steril metode tuang (-)

NA cawan petri + air steril metode gores (-)

Air steril metode tuang.

Air steril metode gores

Blangko

Sampel + pembanding

Pembanding+blangko+sampel.

4. Pembahasan

Pada percobaan tekhnik analisa hayati bekerja secara aseptis metode yang digunakan yaitu metode tuang dan gores. Pada metode tuang prosedurnya yaitu NA yang sudah disterilkan dengan autoklaf kemudian dituangkan kecawan petri setelah itu tuangkan air steril 0,9% dengan pipet serologis 1 ml.percobaan yang kedua yaitu metode air steril dengan goresan. Caranya yaitu media NA dituangkan kedalam cawan petri setelahn itu gores air steril dengan loop inokulasi yang sudah disterilkan dengan api bunsen. Percobaan yang ketiga yaitu penanaman bakteri bacciluss kedalam media NB tegak dan NA agar miring.

Setelah percoobaan selesai kemudian kita inkubasi selama 24 jam dan hasil pengamatan menyatakan bahwa agar+air steril metode tuang (-) negatif bakteri. Kemudian agar + air steril metode gores (-)bakteri dan agar NB tegak (+) bakteri basilluss sedangkan pembandingnya (-) negatif bakteri begitu pila dalam agar NA miring dalam pembanding (-) bakteri dan dalam tabung yang tertanam (+) baketri.

5. Kesimpulan

Teknik aseptis sangat penting dalam bekerja di laboratorium mikrobiologi, penguasaan teknik asepteis yang baik dan terampil dapat meminimalisir potensi kontaminasi.

6. Daftar pustaka

http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-3-sterilisasi.html

3 komentar: